News Photo

KLHK TINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN MELALUI KOLABORASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

  • Sabtu, 10 Oktober 2020
Kediri - Malang, 9 - 10 Oktober 2020. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) terus berupaya mengembangkan kolaborasi pemberdayaan masyarakat dalam setiap kegiatan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Diantaranya adalah mengembangkan kawasan wisata berbasis lingkungan. Direktur Jenderal PPKL, M.R. Karliansyah dalam kegiatan selama dua hari mengunjungi lokasi kawasan wisata yang dikembangkan melalui program pengendalian pencemaran air dan pemulihan lahan akses terbuka. Kawasan wisata tersebut yaitu Wisata Tubing Serinjing di Dusun Mojolegi, Desa Bando, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, dan AgroEdutourism Njulung di Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
 
Pada kunjungan kerja di hari pertama, rombongan Dirjen PPKL, melihat secara langsung Wisata Tubing Serinjing yang dikelola oleh komunitas pemuda desa yaitu Team Tubing Serinjing sejak tahun 2017. Kejelian komunitas ini melihat potensi desa yang dilewati Sungai/Kali Serinjing serta kerinduan untuk membangkitkan aktivitas kegiatan masa kecil yaitu bermain di kali menjadi cikal bakal kegiatan ini tetap berkelanjutan sampai sekarang. Para pemuda bergotong royong membuat perlengkapan bermain sederhana yaitu batang pohon pisang dan ban bekas. Kegiatan dilaksanakan secara rutin dengan peningkatan sarana dan prasarana yang dinisiasi secara mandiri oleh warga, menjadikan aktivitas tubing ini dikenal. Sampai akhirnya banyak warga luar desa datang mencoba mengarungi sungai.
 
Wisata tubing dengan ban bekas yang dikelola ini berkembang menjadi wisata berbasis lingkungan. Selain mengarungi sungai, pengunjung juga diberikan edukasi mengenai menjaga lingkungan sungai dan sejarah Kali Serinjing. Komunitas Tubing Serinjing mengedukasi dampak lingkungan dari pencemaran sungai, serta bagaimana beradaptasi dengan kondisi sungai pada saat musim hujan dan kemarau. Hingga pada tahun 2018, kegiatan tubing ini mendapat bantuan dan dukungan dari Ditjen PPKL untuk menjadikan kegiatan yang positif ini menjadi wisata berbasis sungai serta untuk meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga kelestarian sungai.
 
Sungai atau Kali Serinjing merupakan sungai yang vital bagi Kabupaten Kediri, sungai ini bersejarah karena merupakan sungai buatan karya Baghawanta Bhari saat zaman Kerajaan Kalingga, dan di sungai ini ditemukan Prasasti Harinjing, yang di dalamnya ditemukan kata Kadiri, yang menjadi cikal bakal nama Kabupaten Kediri. Jadi dengan menjaga sungai ini, kita dapat menyelematkan lingkungan sekaligus sejarah cikal bakal Kabupaten Kediri,papar Arif Fauzi, Ketua Komunitas Tubing Serinjing.
 
Pada kunjungan kali ini, Direktur Jenderal PPKL yang didampingi oleh Direktur Pengendalian Pencemaran Air, Luckmi Purwandari memberikan pengenalan dan bantuan simbolisasi kegiatan patroli sungai. Serta diharapkan kegiatan tubing ini dapat dikembangkan lagi menjadi terintegrasi dengan kegiatan patroli sungai yaitu pemantauan/pemetaan titik sampah, membersihkan sungai, serta edukasi lingkungan kepada pengunjung dan masyarakat sekitar sungai. Selain mengenalkan patrol sungai, rombongan Direktur Jenderal bersama masyarakat juga berkesempatan melepaskan bibit ikan Nila sebanyak 10.000 ekor yang menjadi penanda siklus baru pengembangan usaha perikanan di sepanjang Sungai Serinjing.
 
M.R. Karliansyah menyambut baik semangat warga untuk meningkatkan taraf hidup dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Pengembangan kawasan wisata berbasis lingkungan tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat sekitar.
 
“Konsep pengelolaan dan perlindungan lingkungan sungai selain menjadi sarana edukasi bahwa sungai bukan hanya memberikan semata menyediakan air dan sumberdaya alam lain tetapi dengan menumbuh kembangkan kesadaran pentingnya sungai dengan kualitas air dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi keberlanjutan kehidupan serta masyarakat harus mendapatkan manfaat lebih seperti sejarah dan ekonomi. KLHK akan siap membantu sesuai dengan tugas dan fungsi yang diamanhkan kepada kami,” pesan Dirjen PPKL dalam pengarahan masyarakat yang dihadiri oleh perangkat desa, masyarakat penggerak, dan Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri.
 
Selain wisata lingkungan tubing, potensi Sungai Serinjing yang berlokasi di Kecamatan Pare atau yang secara umum dikenal dengan kampung inggris semakin memantapkan program pengelolaan sungai. Salah satu penggiat kampung inggris, Arif dari Hakim Learning Center menciptakan program english river, yaitu dengan mengajak peserta ke bantaran Sungai Serinjing untuk belajar dan bereksperiman secara langsung pengelolaan sungai.
 
Pada hari selanjutnya, selain pengendalian pencemaran air, program Ditjen PPKL adalah pemulihan lahan akses terbuka akibat kegiatan pertambangan ilegal. Lokasi wisata Agroedutourism Njulung adalah salah satu lokasi yang dibangun oleh KLHK pada tahun 2019 selanjutnya diserahkan kepada masyarakat untuk dikelola. Lahan pemulihan yang terletak di Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur merupakan lahan bekas tambang pasir seluas 21 hektar yang kemudian dipulihkan dengan konsep AgroEdutourism Njulung.
 
Lokasi pemulihan lahan bekas tambang di lokasi ini adalah kawasan agropolitan yang berada di kaki Gunung Semeru yang dikeliling pemandang pepohonan memikat dan udara sejuk. Njulung Agroedutourism dibangun dengan konsep wisata alam dan pendidikan yang merupakan salah satu kawasan wisata terbesar di Kabupaten Malang. Kawasan Agroeduwisata Wajak akan mencakup beberapa sub konsep, yaitu agrowisata tanaman kebun dan untuk rekreasi warga serta wisatawan.
 
Direktur Jenderal PPKL menyerahkan Barang Milik Negara (BMN) yang ada di lokasi pemulihan lahan akses terbuka AgroEdutourism Njulung kepada masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Patok Pacis dibawah koordinasi Tri Diantoro. Kawasan Njulung dilengkapi dengan fasilitas penunjang diantaranya gerbang utama, pos jaga/tiket, pendopo penerima tamu, dermaga swafoto, gazebo, rabat beton, tempat parkir, pujasera, mushola, dan kantor pengelola.
 
Kami berterima kasih kepada KLHK untuk kegiatan pemulihan ini, masyarakat sangat terbantu dengan adanya fasilitas ini. Lokasi ini dapat meningkatkan potensi desa serta dapat menjadi pendukung perekonomian masyarakat. Kami menyambut baik program ini dengan pengambangan dan rencana selanjutnya, penjelasan dari Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang.
 
Pengelolaan paska pemulihan di harapkan dapat berkembang dengan dukungan BUMDes Bersama Triguna yang merupakan BUMDes yang dibentuk terdiri atas 3 (tiga) Desa yaitu Desa Bambang, Desa Patokpicis, dan Desa Bringin. Penataan arsitektural lansekap dan pemulihan yang dilakukan di kawasan bekas tambang untuk Agrowisata lingkungan dapat memberikan keuntungan secara lingkungan, ekonomi dan sosial. Selain itu dikesempatan yang sama Direktur Operasional-1 PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), Sugiyanto yang juga hadir pada acara serah terima tersebut menyampaikan komitmen perusahaan untuk mendukung dan membina kawasan Njulung Agroedutourism menjadi potensi wisata baru di Kabupaten Malang.
 
Reklamasi tambang rakyat berwawasan lingkungan dapat di lakukan dengan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan dalam kegiatan reklamasi tambang dengan melakukan penyuluhan pentingnya konservasi tambang untuk meningkatkan nilai ekologi lingkungan dan menambah pendapatan masyarakat setempat.