News Photo

Pelatihan Fasilitator Masyarakat Integrated Management of Peatland Landscapes in Indonesia (IMPLI) - GEF6

  • Jumat, 14 Juli 2023
Palembang, 14 Juli 2023. Direktorat Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut (PKEG) Ditjen PPKL KLHK menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Masyarakat untuk proyek Integrated Management of Peatland Landscapes in Indonesia (IMPLI)-GEF6 pada tanggal 10-14 Juli di Palembang, Sumatera Selatan. Pelatihan Fasilitator Masyarakat ini dibuka oleh Plh. Direktur Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, Muhammad Askary, S.Si, M.Sc. Kegiatan Pelatihan Fasilitator Masyarakat untuk proyek IMPLI dihadiri oleh kurang lebih 63 orang yang terdiri dari fasilitator masyarakat dan kepala desa intervensi proyek IMPLI, Penyuluh Lingkungan dari P3E Region Sumatera, KLHK, juga Taman Nasional Berbak-Sembilang, Taman Nasional Zamrud, Penyuluh Lingkungan Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan serta semua Penanggung Jawab, Koordinator dan Administratur Provinsi dan Kabupaten intervensi proyek IMPLI.
 
Tujuan Pelatihan atau Bimbingan Teknis Fasilitator Masyarakat (FM) ini adalah untuk memberikan pembekalan kepada para FM di lapangan dalam proses pendampingan masyarakat di 12 (dua belas) Desa yang akan diintervensi proyek IMPLI-GEF6. FM merupakan salah satu aktor kunci dalam Pemulihan Ekosistem Gambut berbasis masyarakat berupa Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG). DMPG ini telah dikembangkan oleh Direktorat PKEG sekitar 6 tahun belakangan ini. Nantinya FM akan bekerjasama dengan kelompok masyarakat mengembangkan akitivitas yang ramah terhadap ekosistem gambut.
 
Dalam pelatihan ini peserta, khususnya FM, akan mendapatkan pembekalan mengenai isu seputar kerusakan ekosistem gambut, profil FM yang berakhlak mulia serta keterampilan lainnya yang diperlukan bagi seorang FM. Dalam pelatihan ini misalnya, FM akan mendapatkan penjelasan maupun simulasi mengenai identifikasi masalah dan analisis situasi di lapangan, penyusunan rencana kerja masyarakat dan aspek-aspek lainnya. Tidak kalah pentingnya, dalam pelatihan ini para FM juga akan mendapat pembelajaran dari DMPG yang sudah berjalan di daerah lainnya. Beberapa kegagalan akan menjadi referensi bagi FM untuk memitigasi masalah di kemudian hari. FM juga perlu untuk mengadopsi beberapa kesuksesan dari tempat lainnya dalam mengembangkan berbagai solusi untuk meningkatkan kinerja FM ke depan dalam pendampingan DMPG pada 12 desa di 3 Provinsi, yakni Sumatera Selatan, Riau, dan Jambi, yang menjadi target IMPLI.
 
Proyek IMPLI sendiri merupakan proyek nasional yang dilaksanakan untuk meningkatkan pelaksanaan Program Pemerintah Indonesia di bidang perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan. Proyek IMPLI memiliki misi untuk mewujudkan penguatan sistem untuk pengelolaan berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati, pengurangan emisi GRK, peningkatan kesejahteraan pedesaan di lahan gambut target di beberapa wilayah Indonesia, dan peningkatan kapasitas kelembagaan, kerangka kerja dan kemitraan untuk meningkatkan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan.
 
Melalui pembiayaan dari Global Environment Facility (GEF) sesi 6 dan Internasional Fund for Agriculture Development (IFAD) sebagai implementing agency, Proyek IMPLI menargetkan seluas 1,2 juta hektar lansekap lahan Gambut dapat dikelola secara berkelanjutan. Selain itu, target lainnya adalah penguatan kapasitas komunitas petani kecil di 12 desa intervensi (2 Desa di Kabupaten Siak, 2 Desa di Kabupaten Bengkalis, 4 Desa di Kabupaten Musi Banyu Asin dan 4 desa di Kabupaten Muaro Jambi) yang terletak di dalam atau berdekatan dengan KHG (Kesatuan Hidrologis Gambut) dengan status kerusakan berat sampai sangat berat dan berdekatan dengan kawasan konservasi. Proyek IMPLI baru akan diimplementasikan terhitung sejak 2023-2025.
 
Kegiatan Pelatihan Fasilitator Masyarakat ini dilatih langsung oleh Prof. DR. Owin Jamasy Djamaludin, M.Hum., MM., Ph.D, selaku pakar pemberdayaan masyarakat. Pelatihan ini juga menghadirkan narasumber dari Kementerian Desa yang akan menjelaskan mengenai tatacara, akses dan alokasi dana desa. Selain Kementerian Desa, pelatihan ini juga menghadirkan nara sumber dari Universitas Jambi dan Universitas Sriwijaya yang akan memberikan materi mengenai Efektifitas Pengelolaan Program dan Komunikasi sosial.
 
Untuk melengkapi bekal para FM, diadakan pula kunjungan lapangan ke Lokasi demo plot Kebun Plasma Nutfah, Demonstrasi Plot Restorasi Hutan Rawa Gambut Bekas Kebakaran, di Sepucuk, Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kunjungan lapangan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peserta mengenai salah satu model pemulihan ekosistem gambut yang rusak karena kebakaran.  Demplot ini dirintis oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Palembang (BP2LHK), yang kini menjadi bagian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sejak 20 tahun lalu sebagai upaya restorasi dampak kebakaran parah sekitar tahun 1997. Demplot ini menjadi salah satu wujud keberhasilan restorasi kerusakan ekosistem gambut khususnya akibat kebakaran di Provinsi Sumsel.
 
Pelatihan atau Bimbingan Teknis yang berlangsung selama 3 hari tersebut, ditutup pada 13 Juli 2023. Dalam penutupannya, R. Lelawaty Simamora dari Kelompok Kerja DMPG, mewakili Direktorat PKEG menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, baik itu para Narasumber, unsur Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan seluruh peserta, juga dari unsur KLHK, yang sudah membantu penyelenggaraan event penting ini.  Tim IMPLI dan PKEG mengajak semua peserta, khususnya FM, Koordinator dan Penanggung Jawab di lokasi proyek di 3 Provinsi, untuk selalu menjaga semangat kerja tim, kekompakan, komunikasi dan koordinasi, serta perencanaan yang baik untuk mencapai target DMPG yang dicita-citakan bersama, keberlanjutan Ekosistem Gambut Indonesia.