News Photo

Eco Driving Pada Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2016

  • Senin, 13 Juni 2016

Jakarta, 11 Juni 2016. Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Eco Driving Workshop dan Rally pada pagelaran Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2016 yang berlangsung di Jakarta Convention Center 09-12 Juni 2016. Workshop Eco Driving dihadiri 136 peserta dan untuk Eco Driving Rally diikuti 55 mobil.

Dalam sambutannya, Dirjen PPKL M.R Karliansyah mangatakan, “workshop ini akan disajikan materi berupa pengetahuan umum tentang berkendara dengan mengikuti aturan main yang benar, Eco-Drive (sejarah, manfaat dan dampaknya), materi tentang teknologi kendaraan, fundamental eco-drive (golden rule), dan juga tips dan trick eco-drive (silver rule). Sementara pelaksanaan eco-rally setelah workshop ini diharapkan akan diikuti oleh selain peserta workshop ini, juga peserta yang berasal dari umum, klub mobil/motor, kantor pemerintah/swasta, atau organisasi lainnya. Untuk itu, kami berharap semua peserta workshop maupun peserta yang ikut dalam eco-rally ini mengikuti semua petunjuk yang sudah disusun oleh panitia.”

Workshop Eco Driving diisi oleh Pemateri, antara lain : Dasrul Chaniago (Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen PPKL) memberikan paparan “Program Green Transportation”, Kompol Yuliati (Ditlantas Polda Metro Jaya) memberikan paparan kedua berupa “Keselamatan Berlalulintas”. Dan Pemateri ketiga diisi oleh Heru Sugiarto selaku Pakar/Praktisi Eco Drive, yang memberikan paparan berupa Eco driving as a Lifestyle Eco Driving (Fundamental, Tips dan Trik) Penjelasan Route & Aturan Eco Driving Rally.

Untuk menerapakan teori yang didapatkan dari Pemateri workshop, maka para peseta mengikuti Eco Driving rally yang menempuh rute 27,2 km dengan kondisi bervariasi yaitu jalan tol, non tol dan termasuk melewati kemacetan.

Aplikasi Eco drive terbukti dapat menghemat pemakaian bahan bakar 10-15%. Dengan penghematan penggunaan bahan bakar dapat berimplikasi pada penurunan pencemaran udara yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor. Aplikasi ini juga dapat mengurangi tingkat kecelakanaan lalu lintas karena kerja mengemudi menjadi lebih aman dan nyaman (stressless). KLHK akan terus memasyarakatkan penerapan eco-drive sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat, baik untuk penghematan maupun untuk kualitas udara yang lebih baik.