News Photo

PERESMIAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DI GORONTALO

  • Selasa, 27 Desember 2016
Gorontalo, 23 Desember 2016. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) M.R Karliansyah meresmikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Desa Sidodadi-Kec. Boliyohuto, Desa Sukamakmur-Kec. Tolangohulo, Desa Kayu Bulan- Kec. Limboto, Provinsi Gorontalo.

Pemanfaatan kotoran  hewan ternak sebagai bahan baku biogas akan mengatasi beberapa permasalahan yang ditimbulkan. Kotoran hewan yang menumpuk tanpa pengolahan dapat mencemari lingkungan. Jika terbawa air masuk ke dalam tanah atau sungai akan mencemari air tanah dan air sungai. Selain itu, juga dapat membahayakan kesehatan manusia karena mengandung bakteri patogen seperti E.coli, menyebabkan polusi udara, berupa bau tak sedap, menyebabkan penyakit pernafasan (ISPA), terganggunya kebersihan lingkungan, dan menyebabkan efek gas rumah kaca yang ditimbulkan oleh gas metana. Dengan pengolahan kotoran hewan menjadi biogas memberikan manfaat ganda. Selain dihasilkan biogas sebagai energi alternatif, dalam proses ini dihasilkan juga bahan sisa fermentasi yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman.

Demikian juga dengan pengolahan limbah industri tahu. Proses produksi tahu menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan tanpa proses pengolahan. Hal ini akan menyebabkan pencemaran air, sumber penyakit, dan bau tidak sedap. Air limbah dari proses industri tahu memiliki kandungan senyawa organik tinggi yang memiliki potensi untuk menghasilkan biogas melalui proses an-aerobik, yang bisa dijadikan sebagai pengganti minyak tanah atau LPG. Dengan pengolahan air limbah yang menghasilkan biogas, tidak hanya berkontribusi dalam menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan pendapatannya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar pada proses pembuatan tahu.

Tujuan  Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Kotoran Ternak dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Tahu Dengan Biodigester ini adalah :
·    Menurunkan beban pencemaran air di Kabupaten Gorontalo
·    Memberikan kontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca dari air limbah industri tahu dan limbah kotoran ternak
·    Sebagai model yang dapat direplikasi di lokasi yang lain.