News Photo

PENERAPAN TEKNIK MENGEMUDI RAMAH LINGKUNGAN (ECODRIVING) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS UDARA

  • Minggu, 4 Juni 2017
Jakarta, 4 Juni 2017. Dalam upaya mendukung program peningkatan kualitas udara khususnya di wilayah perkotaan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan kegiatan kampanye teknik mengemudi aman, nyaman, efisien, dan ramah lingkungan yang disebut Ecodriving. Acara Ecodriving yang diselenggarakan pada Minggu, 4 Juni 2017 di Jakarta Convention Center merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2017 dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kegiatan Ecodriving merupakan implementasi Program Langit Biru Kementerian Lingkungan Hidup yang terlaksana sejak tahun 1996 adalah salah satu bentuk kegiatan untuk membangun kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara melalui peningkatan kesadaran perilaku berkendara yang berwawasan lingkungan. Hal ini sesuai dengan Motto kegiatan Ecodriving adalah “Ecodriving for Fuel Saving and Low Emission”, yaitu pemanfaatan energi yang rendah diharapkan akan menghasilkan emisi yang rendah untuk udara yang lebih baik dan bersih.
 
Rangkaian kegiatan Ecodriving terdiri dari Workshop, Fun Rally, dan Talkshow yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, MR Karliansyah, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara, Dasrul Chaniago, praktisi Ecodriving, serta perwakilan Korlantas Polda Metro Jaya. Selain mengedukasi masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam pengendalian pencemaran udara, kegiatan Ecodriving juga sekaligus memberikan manfaat ekonomi, sosial, keamanan dan lingkungan.
 
Berdasarkan hasil studi, 70% pencemaran udara di perkotaan dan 23% emisi GRK dari bahan bakar fossil bersumber dari sektor transportasi (KLH, 2012), dan 90% dari emisi transportasi berasal dari transportasi darat. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat pertumbuhan kendaraan bermotor per tahun sebanyak 9 juta unit/tahun, termasuk sepeda motor 7,8 juta unit/tahun (Gaikindo dan AISI, 2014). Dampak pencemaran udara tersebut sangat mempengaruhi kesehatan manusia, antara lain fungsi organ otak, perut, mata, tenggorokan, paru-paru, jantung, bahkan sistem reproduksi.
 
Kegiatan Ecodriving Fun Rally dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yaitu kendaraan bensin dengan kategori >1250 cc – 1500 cc dan >1500, serta kendaraan solar. Sebanyak 185 peserta yang berasal dari klub otomotif mengikuti kegiatan Ecodriving Fun Rally, terdiri dari 65 peserta rally dan 120 peserta workshop.
 
Menurut Karliansyah, teknik mengemudi ramah lingkungan perlu dikembangkan ke dalam kurikulum sekolah mengemudi dan mendukung kebijakan penggunaan bahan bakar Euro 4. Untuk itu, KLHK terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, POLRI, Kementerian ESDM dan pihak-pihak terkait lainnya. “Selama delapan tahun percobaan eco-driving, diketahui rata-rata dapat menghemat 10- 25% bahan bakar”, ujar Karliansyah. Lebih lanjut, Karliansyah menyampaikan kemajuan program Ecodriving yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini, “Saat ini program Ecodriving baru menjangkau beberapa perusahaan, dan ke depan kami harap masyarakat luas dapat ikut berpartisipasi. Adapun wacana sertifikat Ecodriving sedang dipersiapkan sebagai salah satu pelengkap ijin mengemudi”.