News Photo

CINTAI LINGKUNGAN, BERSIH PANTAI KEREN !

  • Sabtu, 9 Desember 2017
Padang, 9 Desember 2017. Sampah plastik menjadi isu penting dunia internasional, tak terkecuali di Indonesia. Di Konferensi Lingkungan Hidup Internasional oleh UNEP di Nairobi-Kenya bulan lalu, dibahas sering ditemukannya sampah plastik masuk ke biota laut. Secara tidak langsung kita dihadapkan oleh ancaman plastik masuk ke tubuh manusia melalui makanan laut yang dikonsumsi. Hal tersebut terjadi karena sampah plastik yang dibuang dan tidak dikelola dengan baik di pesisir sehingga masuk ke lingkungan laut dan dimakan oleh ikan. Indonesia tercatat sebagai peringkat ke 2 dunia setelah China sebagai penghasil sampah plastik ke laut terbanyak. Masalah sampah ini masih menjadi isu utama untuk lingkungan hidup. Dalam rangka menangani permasalahan sampah tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membuat program menuju Indonesia Bersih Sampah 2020 dan mencanangkan pengurangan sampah sebanyak 30% pada tahun 2025, serta pengelolaan sampah sebanyak 70% pada tahun 2025. Komitmen tersebut termasuk dengan mengurangi sampah plastik di laut. Komitmen ini disambut baik oleh kota-kota di Indonesia, salah satunya di Kota Padang.
 
Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dan Universitas Negeri Padang menyelenggarakan Gerakan Bersih Pantai (Coastal Clean Up / CCU) di Pantai Pasir Jambak Kota Padang sebagai salah satu upaya mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kepedulian lingkungan hidup. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal PPKL selaku Plt. Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut, Sigit Reliantoro, dan Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah. Sebanyak 500 orang lebih melakukan bersih-bersih sampah di pantai yang berasal dari aparat pemerintah daerah, kader lingkungan, swasta, pelajar, dan masyarakat sekitar. Lebih lanjut, Walikota Padang menyatakan “pelaksanaan gerakan bersih pantrai ini adalah suatu pendidikan karakter bagi anak-anak sekolah baik sekolah dasar ataupun sekolah menengah sehingga akan terbentuk kebiasaan baik bagi para siswa akan kebersihan lingkungannya. Untuk para mahasiswa, akan dilaksanakan lomba bersih kampus dan dilaksanakan oleh seluruh kampus di Kota Padang.”

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3) KLHK, pada tahun 2016 terdapat 65 juta timbulan sampah di Indonesia. Angka ini meningkat satu ton dibandingkan tahun 2015. Untuk itu, kita harus berperan dalam penanggulangan marine litter atau marine debris. Sejak tahun 2015 KLHK sudah melakukan coastal clean up atau bersih-bersih sampah di pantai di beberapa kota. Bersih-bersih sampah juga dilakukan di sungai karena sampah dari sungai akan berakhir di laut. Dalam sambutannya, Setditjen PPKL menyatakan, “Gerakan bersih pantai ini untuk mengurangi sampah plastik. Salah satu sasaran adalah mengubah gaya hidup masyarakat untuk bijak menggunakan dan mengelola sampah plastik. Kami berharap melalui generasi muda dapat meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan. Sesuai dengan motto yang kami usung yaitu “Cintai Lingkungan, Bersih Pantai Keren!”. Pada tahun 2017 KLHK telah melakukan pemetaan sampah laut (baseline) yang terkumpul di pantai di 18 kota dan pelaksanaan Coastal Clean Up di 9 kota sebagai komitmen pengurangan dan pengelolaan sampah plastik di laut”.
 
Apresiasi disampaikan oleh Walikota Padang kepada kepada masyarakat dan peserta CCU yang mau berpartisipasi membersihkan dan menjaga lingkungan. “Implementasi kepedulian kepada lingkungan akan menghadirkan kebahagiaan bagi penghuni bumi. Atas nama Pemerintah Kota Padang, kami berterima kasih kepada KLHK yang memilih Kota Padang sebagai salah satu kota pelaksana Gerakan Bersih Pantai sebagai bagian dari komitmen kami untuk mengurangi sampah serta para masyarakat yang mau dan sadar untuk membantu program pemerintah yang baik ini. Saat ini wilayah Padang yang tadinya banyak sampah sudah berkurang sampahnya karena dikelola dengan baik dan beralih menjadi tempat wisata. Kami terus bekerjasama dengan berbagai instansi untuk mengedukasi masyarakat khususnya di sekitar sungai dan pantai”, ucap Bapak Mahyeldi Ansharullah.

Masalah sampah tidak dapat diselesaikan semata-mata dari sisi pemerintah dan regulasi tetapi juga harus melibatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang sehat dan asri bebas dari sampah. Masyarakat dapat berperan aktif dalam pengurangan dan pengelolaan sampah dengan cara mengatur pola hidup konsumsi secara bijaksana dengan tidak banyak menggunakan bahan yang akan menjadi sampah, menggunakan kembali sampah dan mengolah sampah menjadi barang yang berguna. Dengan cara-cara tersebut maka timbulan sampah akan berkurang dan sampah yang masuk ke laut juga menjadi berkurang karena sudah menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).