News Photo

Ratusan Peserta Padati Dialog dan Pembelajaran PROPER Emas

  • Jumat, 20 Juli 2018
Jakarta, 20 Juli 2018. Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan kembali menyelenggarakan Dialog dan Pembelajaran PROPER Emas, kali ini bertempat di Hall Merak 3, Jakarta Convention Center, dan sekaligus menjadi salah satu dari rangkaian acara Pekan Lingkungan Hidup Indonesia 2018. 156 peserta dari berbagai perusahaan memenuhi ruangan demi menyimak materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber, yaitu Heribertus Dwiyudha, VP Operation Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd., serta Agus Sudaryanto (CSR Assistant Manager) dan Machfud (Environment Assistant Manager) dari PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE-ONWJ), yang membagikan ilmu dan pengalamannya dalam meraih PROPER Emas. Selain itu hadir juga Krisdyatmiko, Ketua Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Fisipol UGM.
 
Para pemateri menyampaikan strategi dan inovasi yang dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk meraih penghargaan tertinggi dari PROPER, seperti yang dinyatakan oleh salah satu peserta bahwa meraih PROPER Emas merupakan impian semua perusahaan. Dwiyudha berbagi pengalaman ketika terjadi longsor di sekitar daerah operasi Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd., tahun 2015 lalu. Bagaimana mereka menyikapi media dan aparat, kolaborasi mereka dengan organisasi setempat dalam memberi dukungan pada masyarakat untuk mencegah trauma, serta upaya mereka dalam melakukan penghijauan kembali.
 
Dalam sesi yang sama, Machfud mengutarakan pengalaman PHE-ONWJ yang 9 tahun tertatih-tatih dalam meraih PROPER Emas. Ia menegaskan pentingnya sinergi dari tiap unit di dalam perusahaa. “Yang terpenting adalah komitmen, teamwork, dan kolaborasi.” Lalu Agus menjabarkan strategi community development yang dilancarkan oleh PHE-ONWJ. Materi tersebut juga diperkuat oleh paparan Krisdyatmiko mengenai Corporate Social Responsibility (CSR). Ia mengatakan “Community development harus dimulai dari melihat potensi, bukan masalah.” Ia juga menyerukan untuk menemukan pahlawan lingkungan setempat yang dapat diajak untuk ikut menjadi motor dalam program CSR.
 
Selain itu, ada juga soft launching buku Benchmarking PROPER oleh Ibrahim Arsyad, wakil dari Indonesia Petroleum Association, yang mengukur bagaimana keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan PROPER dengan industri lain yang sejenis dan melakukan usaha berkesinambungan dalam mengelola lingkungan. Aspek yang dilakukan benchmark tersebut adalah efisiensi energy, pengurangan pencemaran udara, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, pengurangan dan pemanfaatan limbah non-B3, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air limbah, serta pengembangan masyarakat. Dalam kesempatan ini pula, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sigit Reliantoro, merilis website Reduksi Sampah Plastik, sebagai bagian dari komitmen Ditjen PPKL dalam pengendalian pencemaran oeh sampah plastik.
 
Meningkatnya jumlah peserta Dialog dan Pembelajaran PROPER Emas ini menunjukkan antusiasme dan komitmen dari perusahaan-perusahaan untuk terus memaksimalkan upaya mereka demi meraih hasil terbaik. Ditjen PPKL akan secara rutin menyelenggarakan acara serupa dengan skala yang lebih besar, sehingga dapat meraup peserta yang lebih banyak, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah perusahaan untuk menjadi kandidat peraih PROPER Emas.