News Photo

Menteri LHK Resmikan Program Kampung Mandiri (E-MAS BAYU dan E-MBAK MINA) Serta Gerakan Bersih Pantai di Benteng Pendem

  • Rabu, 6 Maret 2019
Cilacap, 05 Maret 2019. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya meresmikan Program Energi Mandiri Surya Angin (E-MAS BAYU) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (E-MBAK MINA) di Dusun Bondan, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Program E-MAS BAYU adalah program yang memanfaatkan sumber daya alam melalui teknologi hybrid, tenaga surya dan angin. Energi ramah lingkungan yang dihasilkan digunakan tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat, tetapi juga digunakan untuk kegiatan UMKM pesisir, sarana prasarana masjid dan sekolah di Dusun Bondan atau dapat disebut sebagai Kampung Peduli Iklim. Sedangkan Program E-MBAK MINA merupakan budidaya konsep terpadu yang ditopang dengan pelatihan olahan tambak serta perluasan pemasaran dari hasil olahan tambak.

Dusun Bondan merupakan desa tertinggal, minimnya transportasi menuju desa dan sulitnya akses komunikasi menyebabkan kurang berkembang. Sebanyak 90% warga Dusun tidak memiliki mata pencaharian tetap dan rata-rata pendapatan tetap per-bulan dibawah Rp1.000.000,- . Untuk itu Pertamina Refinery Unit (RU) IV membangun 5 kincir angin dan 24 panel solar cell memiliki kapasitas 12K WP (wattpeak) yang mampu mengaliri listrik sebanyak 37 rumah yang merupakan listrik pertama yang dirasakan warga dusun tersebut. Selain itu dari pemanfaatan hasil tambak dihasilkan 160 kg bandeng, 50 kg udang, dan 20 kg kepiting per 3 bulan. Harapannya dari Program Energi Mandiri Surya Angin (E-MAS BAYU) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (E-MBAK MINA) ini dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat pesisir khususnya Dusun Bondan.

Menteri Siti juga mengunjungi wilayah Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan Cilacap atau Program KOLAK SEKANCIL. Program binaan Pertamina RU IV tersebut menghasilkan pembentukan kelompok masyarakat untuk selanjutnya dilakukan pelatihan pemanfaatan kawasan tersebut. Kelompok-kelompok yang sudah terbentuk antara lain kelompok olahan hasil tambak, arboretum mangrove, olahan mangrove dan batik mangrove. Dalam kunjungannya, Menteri LHK, Siti Nurbaya dapat merasakan langsung hasil dari kelompok masyarakat yaitu makanan dan minuman hasil olahan dari mangrove. Selain itu Menteri LHK juga melakukan penanaman bibit mangrove dalam kawasan tersebut. Diharapkan dalam Proram KOLAK SEKANCIL, wilayah tersebut dapat menjadi wisata edukasi seluas 125ha Kawasan konservasi mangrove dan juga menaikkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

Selain itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya bersama dengan 1.882 orang yang terdiri dari pekerja Pertamina RU IV, komunitas-komunitas, mahasiswa, siswa sekolah dan warga masyarakat melakukan kegiatan bersih pantai (Coastal Clean Up – CCU) di Pantai Teluk Penyu, Benteng Pendem. Dalam sambutannya Menteri Siti mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah laut, terutama sampah plastik. “Yang penting adalah melakukan kerja nyata di tingkat tapak dengan menggerakan seluruh komponen masyarakat, sehingga perubahan yang kita inginkan akan terlihat nyata. KLHK telah menginisiasi gerakan masyarakat ini dengan program Gerakan Bersih Pantai atau Costal Clean Up sejak tahun 2015 di 38 pantai di Indonesia dengan jumlah sampah yang tercatat berhasil dibersihkan 34,2 ton. Ini belum termasuk gerakan bersih pantai ini di 7 kota Jawa Tengah di Jepara, Kebumen, Tegal, Pemalang, Brebes, Batang dan Rembang dalam rangka memperingati Hari Sampah Nasional tanggal 24 Februari kemarin”.

Kunjungan Menteri LHK kali ini juga dihadiri oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Direktur Pengolahan Pertamina Pusat Budi Santoso Syarif, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Jajaran Forkompinda Kabupaten Cilacap, serta jajaran manajemen Pertamina baik dari korporat maupun Pertamina RU IV Cilacap.