News Photo

KUNJUNGAN PEMANTAUAN PERKEMBANGAN EKORIPARIAN KARAWANG

  • Rabu, 26 Februari 2020
Karawang, 26 Februari 2020. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) melakukan kunjungan bersama wartawan dalam rangka pemantauan perkembangan Ekoriparian di Telukjambe, Karawang. Ditjen PPKL bersama rekan-rekan wartawan di sambut oleh Komunitas Swadaya Masyarakat Sahabat Lingkungan serta masyarakat sekitar. Ketua KSM Sahabat Lingkungan, Hendro Wibowo mengatakan bahwa sejak tahun 2017 Ekoriparian Karawang telah membangun 3 wetland biocord yang mampu mengelola air limbah domestik dari 4.500 Kartu Keluarga (KK).

IPAL Wetland Biocord di Ekoriparian Karawang menggunakan metode biologi dimana tidak ada kandungan kimia seperti bleacing maupun kaporit. Adapun proses IPAL Wetland Biocord  ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu air dari drainase (grey water)masuk ke kolam intake selanjutnya terjadi proses pemisahan minyak dan lemak yang mengalir ke kolam kedua, kemudian air yang sudah mengalami pemisahan tersebut mengalir ke kolam tiga dan terjadi aerasi dengan menggunakan blower dari pompa yang dibantu dengan media biocord untuk menyerap polutan-polutan yang terdapat di dalam air. Dalam sistem penyerapan ini, bakteri baik yang ada didalam  biocord memakan bakteri jahat. Proses selanjutnya air tersebut mengalir ke kolam terakhir dimana terdapat tanaman wetland seperti lili paris dan teratai air yang berfungsi untuk menyerap racun-racun yang terdapat di dalam air. Kolam indikator terakhir biasanya terdapat ikan dan capung sebagai indikator bahwa proses pengelolaan air limbah sudah memenuhi baku mutu.

Sejak tahun 2018, Ekoriparian Karawang telah menjadi pusat studi banding oleh beberapa wilayah di Indonesia seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bandung, Lampung dan beberapa lintas OPD seperti pemerintahan desa serta dinas perumahan. Tak hanya itu, LIPI beserta Dinas Sumber Daya Air telah melakukan uji coba pengambilan  sempel air di Ekoriparian Karawang dengan hasil biocorddapat menurunkan BOD, COD, TSS sebesar 90%. Dengan terealisasikan Ekoparian Karawang ini sebagai salah satu contoh upaya pengelolaan air limbah, untuk mendorong beberapa daerah  membangun replika IPAL wetland biocord.

Pada tahun ini, Ekoriparian Karawang sudah mencapai tahap evaluasi terkait pembangunan IPAL secara fisik hampir 90%. Ditargetkan pada bulan Maret nanti, di lokasi ini akan di tambah beberapa sarana edukasi diantaranya pusat pelatihan, taman kanak-kanak, taman terbuka, serta perpustakaan. Pengembangan sarana edukasi ini di dukung oleh masyarakat sekitar serta dunia usaha.

Manfaat yang telah diterima oleh masyarakat sekitar selain menjadikan lingkungan asri dan bersih juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar sebesar 5 juta/bulan dari penyedian konsumsi, ditambah 60-70 juta/bulan dari pengelolaan sampah, serta 4-5 juta/bulan dari tanaman hidroponik. Diharapkan masyarakat dapat konsisten dalam upaya pengendalian pencemaran air di lingkungan sekitar.