News Photo

Peringatan Hari Air Sedunia tahun 2021

  • Sabtu, 27 Maret 2021
Jakarta, 27 Maret 2021. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya didampingi Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, M.R. Karliansyah menghadiri peringatan Hari Air Sedunia Tahun 2021 bertempat di Kantor Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), Jakarta. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Ketua Gerakan Ciliwung Bersih beserta seluruh Komunitas Peduli Ciliwung yang diketuai oleh Ibu Peni Susanti. Di tahun 2021 Hari Air Dunia mengambil tema “Valuing Water”, tema ini memberi makna begitu pentingnya air sebagai sumber kehidupan sehingga memberikan kesempatan bagi kita untuk memperhatikan dan menghargai air. Semua orang berhak untuk mendapatkan akses air bersih. Hari Air Dunia adalah momentum yang baik untuk mengingatkan akan pentingnya air sehingga menyadarkan kita untuk selalu meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi dan pelestarian serta perlindungan sumber-sumber air.
 
Hasil pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terhadap kualitas air di beberapa sungai yang tersebar di 34 Provinsi tahun 2020, menunjukkan bahwa trend kualitas air sungai mengalami perbaikan jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 sungai dengan status memenuhi kelas II PP 82 tahun 2001 sebesar 5,11% dan pada tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 9,63% dan cemar berat mengalami penurunan dari 53,28% pada atahun 2019 menjadi 42,59% pada tahun 2020.
 
Meningkatnya kualitas air ini tentunya berkat kerjasama seluruh pemangku kepentingan baik masyarakat, pelajar/mahasiswa, komunitas peduli sungai, pemerintah dan pemerintah daerah, maupun pelaku usaha dan/atau kegiatan. Meskipun status mutu air sungai mengalami kenaikan namun masih perlu ditingkatkan sehingga seluruh sungai di Indonesia memenuhi paling tidak kelas II PP 82 tahun 2001.
 
Menteri LHK dalam sambutannya menyatakan bahwa perbaikan kualitas air sungai untuk mewujudkan kualitas air yang bersih dan memenuhi standar untuk air baku air minum  tidaklah mudah, perlu dilakukan langkah konkrit mulai dari meningkatkan peran serta masyarakat  serta seluruh pemangku kepentingan. “Gerakan Ciliwung Bersih merupakan salah satu contoh keterlibatan masyarakat dalam perbaikan kualitas air sungai Ciliwung, dan dengan terbentuknya beberapa komunitas yang peduli sungai Ciliwung akan menyebarkan virus yang baik ke komunitas-komunitas penggerak lingkungan di beberapa sungai di Indonesia”.
 
Dari kegiatan ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam berpola hidup efisien terhadap penggunaan sumber daya, serta pengelolaan sampah yang benar, dan penerapan prinsip-prinsip 3R (Reduce-Reuse-Recycle) dalam bentuk pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Pola ini akan sangat membantu dalam mengurangi potensi timbulan limbah, menurunkan beban pencemaran, serta menghasilkan kualitas air yang lebih baik.
 
“Saya mengajak seluruh pihak untuk berperan secara aktif, bahu membahu, dan bergotong royong dalam keterpaduan langkah, melakukan perbaikan kualitas air sungai, untuk mewujudkan keadilan dalam memperoleh air bersih dari hulu sampai ke hilir sungai”, ucap Menteri LHK.