News Photo

Webinar KITA BISA Seri Pertama "Menjadi Generasi Pencinta Lingkungan yang Kreatif Melalui Media Sosial"

  • Minggu, 2 Mei 2021
Jakarta, 2 Mei 2021. Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dengan bangga mempersembahkan Web Seminar (Webinar) secara daring. Webinar dengan judul Kita Bincang Santai “KITA BISA” ini akan diselenggarakan secara berkala setiap bulan dengan mengusung tema menarik seputar isu lingkungan khususnya bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pada seri perdana Webinar KITA BISA kali ini, Ditjen PPKL mengajak #SobatHijau sebagai rekan aktif untuk menjadi Generasi Pecinta Lingkungan yang Kreatif Melalui Media Sosial. Tema ini sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2021 yaitu Restorasi “Ekosistem: Generasi Merestorasi”. Webinar ini menjadi wadah focus group discussion interaktif antara #SobatHijau dan narasumber terkait isu dan topik yang menarik seputar lingkungan.
 
Penyebarluasan informasi di era globalisasi membuat masyarakat memiliki ketergantung untuk mendapatkan kemudahan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan, akurat, dan informatif. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah pesatanya penggunaan platform media sosial yang secara signifikan memiliki andil cukup besar dalam penyebarluasan informasi dan diminati oleh masyarakat. Fenomena media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube dan Tik-Tok yang memiliki pengikut yang besar telah membuktikan efektivitasnya. Media sosial dapat digunakan untuk menghimpun anggota dan dukungan, menciptakan suatu gerakan sosial yang tidak hanya bersifat click activism secara daring tetapi juga masuk ke ruang luring. Efektivitas ini juga dibuktikan dengan adanya perubahan perilaku yang dimungkinkan dari pengguna sosial media secara signifikan terhadap apa yang meraka ikuti dan siapa ikuti.
 
Penelitian e-Marketer pada tahun 2014 yang menyatakan Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia sebagai negara yang memiliki pengguna internet terbanyak dan penelitian Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memperlihatkan bahwa 171,17 juta penduduk Indonesia adalah pengguna aktif layanan internet dengan segmen umur usia 15 –19 tahun mempunyai penetrasi tertinggi yang mencapai 91%.
 
Narasumber yang hadir pada diskusi webinar kali ini adalah Dr. Firman Kurniawan (Dosen Ilmu Komunikasi UI), Didi Kasim Kaspi (Editor in Chief National Geographic Indonesia), dan Akhyari Hananto, Founder & Editor in Chief Good News from Indonesia “GNFI” (Platform berbagi informasi positif). Diskusi berlangsung seru dipandu oleh moderator Jolene Marie (Puteri Indonesia Lingkungan 2019). Para narasumber berbagi pengalaman dan ilmu mengenai bagaimana mengelola konten kreatif di media sosial dan bagaimana peluang ini bisa menjadi kekuatan baru kampanye pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
 
Firman Kurniawan menjelaskan mengenai membangun konten kreatif media sosial sebagai kekuatan baru kampanye lingkungan untuk generasu milenial dilihat dari ilmu komunikasi. Menurut Firman, membangun konten/materi kampanye agar dapat bergaung dengan luas diantaranya adalah dengan berbagi hal yang bermanfaat untuk orang lain, apa yang bisa menggerakan orang lain, serta menyebarkan hal yang kita pedulikan. Untuk membangun sebuat brand value (nilai) di masyarakat jejaring yang menggunakan media sosial perlu diperhatikan yaitu pastikan siapa pihak internal yang memahami visi misi pesan yang mau disampaikan. Kemudian siapa target/sasaran pesan yang dituju, serta mitra yang dapat dimanfaatkan untuk dilibatkan guna mendukung strategi komunikasi, reputasi dan kredibilitas penyampai pesan.
 
Dari segi pandangan generasi muda, Didi Kaspi Kasim menyampaikan bahwa media sosial menjadi tahapan perubahan penyampaian komunikasi menggunakan teknologi. Untuk menyampaikan pesan kepada generasi muda, menurutnya menggunakan prinsip yaitu kembali ke hal dasar. Gunakan isu yang dekat dengan sekitar dan lokasi kita. Akhyari Hananto yang juga sebagai perwakilan generasi muda mengungkapkan bahwa isu lingkungan termasuk isu hangat dan “seksi” untuk diangkat di media sosial. Target audience media sosial berasal di usia produktif dengan mayoritas (15-45 tahun). Tipe pengguna media sosial tersebut akan lebih sadar akan lingkungan sekitar, optimis, mencari pengalaman, serta memiliki motivasi untuk memelihara sekitar. Isu lingkungan di Indonesia menurutnya mudah dan beragam dikarenakan Indonesia menjadi negara “Environmental Superpower” alias sumber daya lingkungan yang besar. Berdasarkan penelitian, 20% isu di media sosial mengangkat tema lingkungan dan 50% nya menjadi topik yang populer dibandingkan dengan isu lainnya. Inilah yang harusnya menjadi kekuatan tersendiri bagi generasi muda untuk mengkampanyekan isu lingkungan dan mendapatkan perhatian dari pengguna lain.
 
Dalam kesempatan Webinar ini juga diselenggarakan Softlaunching Rangkaian Lomba Hari Lingkungan Hidup Tahun 2021 oleh Ditjen PPKL yaitu Desain Pemulihan Lingkungan (Ekoriparian dan Pemulihan Lahan), Video Kreatif Sinematik, dan Karya Tulis. Peserta lomba berasal dari generasi muda yang diharapkan menjadi agen perubahan melalui ide, pemikiran, serta langkah nyata mereka untuk ikut andil dalam upaya pelestarian lingkungan.
 
Dengan demikian, langkah kolaborasi positif antara generasi muda dan pemangku kepentingan sangat diperlukan dilaksanakan secara berkesinambungan. Potensi menjadikan generasi muda menjadi aktor utama pengarusutamaan isu dan gerakan lingkungan melalui media sosial dan konten kreatif adalah cara baru kampanye perubahan menuju lingkungan lestari.